"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka seseungguhnya azab-Ku sangat pedih.'"

Adalah sifat manusia apabila ia kehilangan sesuatu, atau tidak mendapatkan sesuatu yang dikehendaki, atau saat mengalami kerugian, kebanyakan jiwa mereka terguncang. Akibatnya, mereka tak lagi memiliki gairah hidup atau tidak memiliki semangat untuk tetap berjuang menyelami kehidupan. Manusia seringkali lupa untuk mensyukuri nikmat yang dimilikinya serta tidak merenungi nikmat di balik kegagalan yang sedang dialaminya.

Allah Mahatahu atas segalanya, baik yang lalu, sekarang, maupun yang akan datang. Dia tahu betul apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Sehingga, kebanyakan manusia tidak menyadari bahwa sesungguhnya yang diberikan Tuhan kepada hamba-Nya adalah sesuatu yang dibutuhkannya, bukan yang diinginkannya.

Ayat di atas secara tidak langsung telah memberikan rahasia kepada kita agar hidup kian terasa damai dan tentram. Orang yang senantiasa bersyukur, ia tak akan pernah sedikit pun merasakan kegundahan dalam kehidupannya. Kendati pun ia miskin, serba kekurangan dalam hidupnya, namun apabila tetap bersyukur tentu hatinya tak akan pernah diliputi oleh kegalauhan ataupun kegundahan. Orang yang bersyukur senantiasa berprasangka baik terhadap segala ketentuan yang telah ditetapkan Allah baginya. Ia selalu berpikir bahwa Allah senantiasa sayang kepadanya. Sebab, menurutnya, Allah mengetahui kadar kekuatan yang dimilikinya apabila ia diberikan harta melimpah ia pasti akan melupakan-Nya dan cendrung lebih banyak melakukan kemaksiyatan. Karena itu, yang terbaik bagi hamba tersebut adalah tetap dijadikannya miskin agar senantiasa lebih banyak mengingat Allah. Lain halnya dengan orang yang tidak pernah bersyukur atas nikmat yang telah diperolehnya. Ia tidak akan pernah merasakan kedaimaian hidup. Yang ada hanyalah perasaan serba kekurangan dan terus menerus tamak mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Bahkan, ia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan segala yang diinginkannya meski dengan jalan yang tidak halal. Dan inilah salah satu rahasia nikmatnya bersyukur atas nikmat Allah.

Jika kita mencermati lagi ayat di atas maka akan kita dapati bahwa apabila kita mau bersyukur kepada Allah, niscaya Dia akan menambahkan nikmat kepada kita. Karena itu, kita seharusnya mensyukuri yang ada, mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan, meskipun menurut pandangan lahiriyah kita itu sedikit. Nikmat yang sedikit apabila kita terus bersyukur tentu Allah akan menambahkannya. Inilah janji Allah kepada kita. Dan sungguh sangat ironis, apabila nikmat yang sedkit itu tidak disyukuri. Sudah sedikit, tidak mau bersyukur pula. Alangkah bodohnya orang yang tidak pernah bersyukur kepada Allah.

Kebanyakan manusia memandang bahwa yang namanya nikmat itu adalah berupa materi yang banyak atau lebih idektik dengan rizki yang melimpah. Pandangan yang seperti ini adalah salah kaprah. Nikmat Allah itu tidak terbatas pada materi saja. Namun, lebih dari hal itu. Sebenarnya, apabila manusia mau merenung sebentar saja, tentu ia sadar betapa banyak nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepadanya, dan apabila ia hendak menyebutkannya, pasti ia tidak akan bisa. Allah swt. berfirman,

"Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala yang kamu mohon kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung satu nikmat Allah saja, tidaklah kamu dapat menghitungnya..."
(QS. Ibrahim: 34)

Sejenak kita perhatikan lagi diksi yang dipakai Allah dalam ayat di atas. Jika kita membuka al-Quran surat Ibrahim ayat 34, maka disitu sebutkan kata ni'mat (bentuk tunggal = satu nikmat) bukan ni'am (bentuk plural = nikmat-nikmat yang banyak), sebab dalam satu nikmat saja terdapat nikmat-nikmat yang tak terhitung, bahkan dalam musibah pun terdapat nikmat yang banyak. Karena itu, nikmatilah hidupmu, tetap bersyukurlah atas apa yang ada pada dirimu. Niscaya kedamaian dan ketentraman akan selalu menaungimu. Sebab, kebahagian dan ketentraman jiwa atau kegelisaan dan kegundahan hati sebenarnya kita sendirilah yang membuatnya. Bukan alam, bukan orang lain, atau pun kejadian.
Diposting oleh Mesba Label:

2 komentar:

Nihaya mengatakan...

Yups setuju.
Nikmati hidupmu dengan iringan syukur alhamdulillah.
Nrimo, tawakal, ikhtiar, dan berdoa.
Makane kemarin2 aku bilang "Ueeenak tenan yo cah urip iki..."
hahaha -smoga aja nyambung-

4 Juli 2009 pukul 06.09  
Mesba mengatakan...

Nyambung kok, Ha.
Saya justru berterima kasih ma kamu. Karena tulisan ini memang sejatinya terinspirasi dari status FB mu kemaren :D

Thanks 4 everything, Ha.

4 Juli 2009 pukul 11.17  
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates